Sabtu, 01 April 2017

Laporan Praktikum Teknologi Benih Acara 1 Mengenal Alat-Alat Teknologi Benih

ACARA I
MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH

Abstraksi
Praktikum Teknologi Benih Acara I yaitu Mengenal Alat-Alat Teknologi Benih. Praktikum ini telah dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Maret 2016 di Laboratorium Teknologi Benih, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan penggunaan yang benar. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh (bak perkecambahan, cawan petri dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, timbangan elektrik, magnifier/lup dan sieves/ayakan), alat pengujian kadar air (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, moisture tester tipe Dickey-John, oven, grinder, mortar dan penumbuk, cawan porselin dan desikator) dan alat lain yang tidak terkategori dalam empat golongan sebelumnya (refrigerator, termohigrometer, hand counter, grain counter, gelas beker, gelas ukur, EC meter, pinset dan scalpel). Praktikum ini dilakukan dengan mengamati bagian, fungsi, cara kerja dari alat-alat teknologi benih dan ditulis spesifikasinya meliputi nama alat, tipe, sumber energy, sifat (portable atau tidak portable), deskripsi alat, kelebihan dan kelemahan alat. Berdasarkan praktikum yang telat dilakukan objek yang akan diamati menjadi dasar penggunaan alat tertentu agar diperoleh efisiensi dan efektifitas penggunaan alat yang maksimal dan benar.

I.       Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Di dalam bidang pertanian, benih merupakan suatu kebutuhan wajib terutama untuk kegiatan agronomis. Pada pemulia tanaman, teknologi benih merupakan suatu hal yang utama untuk menghasilkan benih yang bermutu sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani. Akan tetapi, penggunaan benih oleh petani harus sesuai dengan kebutuhan petani. Benih harus ada sebelum petani mulai melakukan kegiatan budidaya. Hal ini mendorong para pemulia untuk berusaha dapat menyediakan benih sebelum musimnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani. Oleh karena itu dilakukan pengujian benih agar benih dapat simpan untuk beberapa saat sampai waktu yang dibutuhkan oleh petani. Dengan demikian perlu dilakukan pengujian benih agar kualitas benih tetap pada kondisi yang baik. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa alat-alat teknologi benih yang dikelompokan menjadi alat pengambilan contoh benih, alat pengujian daya tumbuh, alat pengujian kemurnian benih, alat pengujian kadar air dan alat lain yang tidak terkategorikan dalam empat golongan sebelumnya.
Pengujian kualitas benih di laboratorium ditentukan oleh kecakapan seorang penguji dalam menggunakan alat-alat teknologi benih. Kesalahan penggunaan akan menyebabkan nilai pengukuran yang berbeda dan mempengaruhi hasil pengamatan yang diperoleh. Oleh karena itu, pengenalan alat-alat teknologi benih perlu dipelajari untuk meminimalisis kesalah dala pengujian kualitas benih.

b.      Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum mengenal alat-alat teknologi benih adalah untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya secara benar.

II.    Tinjauan Pustaka
Benih Teknologi benih merupakan upaya manusia untuk mendapatkan sesuatu dan mengelola benih, mulai dari kegiatan memproduksi benih, menanganinya dan mengelola benih tersebut. Benih dapat disimpan dan diuji kualitasnya. Kualitas benih yang bagus dapat didistribusikan kepada konsumen atau pedagang benih (Sadjad, 1993).
Pengujian benih merupakan suatu usaha untuk mengevaluasi kualitas benih tanaman budidaya dengan tujuan tertentu dalam pertanian dan juga digunakan untuk menentukan kualitas biji. Dalam pengujian untuk sertifikasi benih diperlukan alat-alat yang mempunyai kegunaan dan cara menggunakan yang berbeda-beda, sehingga perlu pengenalan tentang bentuk, fungsi dan cara penggunaannya. Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya, maka akan menekan kerugian akibat kesalahan pengujian benih misalnya penggunan alat yang akan mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak sesuai (Copeland, 1976).
Menurut Sutopo (1984), kemurnian benih merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Kategori benih murni dari suatu species alah benih mask dan utuh, benih yang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang sudah berkecambah sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih beasr dari separuh benih sesungguhnya asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk dalam species yang dimaksud (Justice, 1990).
Faktor-faktor yang menentukan kuallitas benih adalah persentase dari benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran, daya tumbuh, benih berkulit keras, adanya biji herba yang noxious, bebas hama dan penyakit, kadar air dan hasil pengujian berat seribu biji (Hutami et al., 2006)
Setiap laboran menggunakan bentuk catatan pengujian benih yang berbeda. Bentuk uji standar benih dibedakan menjadi dua bagian. Bagian pertaman berkaitan dengan berat benih, kadar air dankemurnian benih. Bagian kedua berkaitan dengan perkecambahan. Pengujian benih biasanya dimulai dari uji kemurnian benih, uji kadar air dan uji perkecambahan (Schmidt, 2007)

III. Metodologi
Praktikum Teknologi Benih acara I tentang pengenalan alat-alat teknologi benih. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Maret 2016 pada pukul 13.30 WIB. Praktikum Teknologi Benih acara I dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Gadjah, Yogyakarta. Pada praktikum kali ini, alat-alat yang digunakan yaitu alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh (bak perkecambahan, cawan petri dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, timbangan elektrik, magnifier/lup dan sieves/ayakan), alat pengujian kadar air (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, moisture tester tipe Dickey-John, oven, grinder, mortar dan penumbuk, cawan porselin dan desikator) dan alat lain yang tidak terkategori dalam empat golongan sebelumnya (refrigerator, termohigrometer, hand counter, grain counter, gelas beker, gelas ukur, EC meter, pinset dan scalpel). Cara kerja pada praktikum ini adalah cara kerja, spesifikasi alat seperti nama alat, model, sifat (portable atau tidak portable) dan sumber energy, deskripsi alat, kelemahan dan kelebihan alat diamati. Kemudian, alat-alat tersebut difoto.












IV. Hasil dan Pembahasan
a.      Hasil
Alat Pengambilan Contoh
1.      Seed trier tipe probe
Text Box: Keterangan :
1. Pegangan dan penutup
2. Lubang masuknya benih
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766922387.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : seed trier ditusukkan pada karung yang berisi benih.

2.      Seed trier tipe nobe
Text Box: Keterangan :
1. Pegangan
2. Lubang masuknya benih
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766926958.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : seed trier ditusukkan pada karung yang berisi benih.



3.      Seed devider
Text Box: Keterangan :
1. Mulut corong
2. Pembuka
3. Penampung sementara
4. Penyangga
5. Saluran pembagi
6. Penampung
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766930823.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam corong, lalu benih akan masuk ke dalam penampungan sementara dan terpisah dengan sendirinya.

Alat Pengujian Daya Tumbuh
1.      Bak perkecambahan
Text Box: Keterangan :
1. Bak perkecambahan plastik
2. Bak perkecambahan seng
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766914530.jpgDescription: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766908965.jpgDescription: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766914530.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam bak perkecambahan yang telah diberi media tanam berupa pasir ataupun tanah.
                                         


2.      Cawan petri
Text Box: Keterangan :
1. Tutup
2. Petridish (cawan)
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766918270.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi media tanam berupa kapas atau kertas saring yang telah diberi percikan air.

3.      Germinator
Text Box: Keterangan :
A. Germinator non elektrik
B. Germinator elektrik
1. Pegangan pintu
2. Tombol pengatur


Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766903478.jpgDescription: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766899405.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : non elektrik dan elektrik
Cara penggunaan  : benih yang akan dikecambahkan dimasukkan ke dalam bak perkecambahan atau cawan petri yang telah diberi media tanam, kemudian dimasukkan ke dalam germinator.



Alat Pengujian Kemurnian Benih
1.      Purity desk
Text Box: Keterangan :
1. Kaca 
2. Laci benih
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766881015.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : benih diletakkan di atas kaca yang mengeluarkan sinar pada purity desk yang sudah terambung dengan arus listrik, lalu biji yang baik akan berwarna hitam dan dimasukkan ke dalan laci purity desk, sedangkan biji yang jelek akan berwarna putih atau terang.

2.      Timbangan elektrik
Text Box: Keterangan :
1. Tempat meletakkan benih
2. Layar
3. Tombol pengatur

Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766797171.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : objek yang akan ditimbang diletakkan pada bagian timbangan yang berwarna biru seperti pada gambar.

3.      Magnifier/Lup
Text Box: Keterangan :
1. Pegangan
2. Lensa

Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766894216.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih atau objek yang akan diamati diletakkan di bawah kaca lup.

4.      Text Box: Keterangan :
1. Lubang ayakan

Sieves/Ayakan
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766889952.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih diletakkan di ayakan dan ayakan digoyang-goyangkan.






Alat Pengujian Kadar Air
1.      Moisture tester tipe Kett
Text Box: Keterangan :
1. Tempat biji
2. Layar
3. Tombol pengatur jenis biji
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766999065.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : baterai
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam moisture tester sesuai komoditas yang dapat diuji, lalu di set sesuai jenis komoditas dan ditunggu hasil pembacaan moisture tester tipe Kett.

2.      Moisture tester tipe Dickey-John
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766995259.jpgDescription: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766969383.jpgText Box: Keterangan :
1. Tombol pengatur jenis biji
2. Layar
3. Reseptor
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : baterai
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam moisture tester sesuai komoditas yang dapat diuji sampai mencapai ujung reseptor alat, lalu di set sesuai jenis komoditas dan ditunggu hasil pembacaan moisture tester tipe Dickey-John.

3.      Moisture tester tipe Juscon
Text Box: Keterangan :
1. Layar
2. Tuas
3. Tempat biji
4. Tombol pengatur
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457767013760.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : baterai
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam moisture tester sesuai komoditas yang dapat diuji, lalu di set sesuai jenis komoditas dan ditunggu hasil pembacaan moisture tester tipe Juscon.

4.      Oven
Text Box: Keterangan :
1. Pengatur suhu
2. Tempat meletakkan objek
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766957891.jpgDescription: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766954167.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : objek yang akan diamati dimasukkan ke dalam oven, lalu set suhu yang diinginkan sampai beberapa waktu tertentu.


5.      Text Box: Keterangan :
1. Knop pemutar
2. Tempat biji
Grinder
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766964047.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam grinder, lalu grinder dikayuh sampai biji yang dihaluskan keluar.

6.      Mortar dan penumbuk
Text Box: Keterangan :
1. Mortar
2. Penumbuk 
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766948452.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam mortar dan ditumbuk menggunakan penumbuk sampai halus.




7.      Cawan porselin
Text Box: Keterangan :
1. Tutup 
2. Cawan 
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766934291.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih yang telah ditumbuk dengan mortar maupun grinder dimasukkan ke dalam cawan porselin yang nantinya akan dioven besama dengan cawan porselin.

8.      Desikator
Text Box: Keterangan :
1. Klep udara
2. Tempat benih
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766805513.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : non elektrik
Cara penggunaan  : benih yang sudah dikeringkan dengan oven kemudian dimasukkan ke dalam desikator samapi suhunya turun.



Alat Lain
1.      Refrigerator
Text Box: Keterangan :
1. Tempat penyimpanan
2. Pintu 
Description: http://www.medical-supplies-equipment-company.com/Image/Lab%20Frezers/Lab-Refrigerator-1.jpg
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : benih dimasukkan ke dalam refrigerator agar tahan lama.

2.      Termohigrometer
Text Box: Keterangan :
1. Jarum penunjuk suhu
2. Jarum penunjuk kelembaban
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766868197.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : termohigrometer diletakkan pada suatu tempat tertentu untuk menentukan suhu dan kelembaban di tempat tersebut.


3.      Hand counter
Text Box: Keterangan :
1. Tombol penghitung
2. Layar
3. Tombol pengatur

Description: http://almadinatrader.com/images/Tally_counter.jpg
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih yang sudah dihitung dicatat dengan handcounter yaitu dengan mengkliknya setiap penghitungan bertambah atau berkurang satu benih.

4.      Skalpel
Text Box: Keterangan :
1. Mata pisau
2. Pegangan

Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766872534.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih atau objek yang akan diamati dapat dibelah atau dipotong menggunakan scalpel dengan cara menyayat benih atau objek.




5.      Grain counter
Text Box: Keterangan :
1. Tempat biji
2. Tombol pengatur
3. Tempat biji yang sudah dihitung
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766802533.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : tidak portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : benih yang akan dihitung dimasukkan wadah sesuai komoditas yang dapat ditampung wadah, lalu set angka/jumlah benih yang diinginkan, kemudian klik stop dan start.

6.      Gelas beker
Text Box: Keterangan :
1. Mulut gelas
2. Mulut penuang
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766886931.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih/objek yang akan diamati atau diukur dimasukkan ke dalam gelas beker.



7.      Gelas ukur
Text Box: Keterangan :
1. Mulut gelas
2. Mulut penuang
3. Skala 
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766824137.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih/objek yang akan diamati atau diukur dimasukkan ke dalam gelas ukur.

8.      EC meter (Electric Conductivity Meter)
Text Box: Keterangan :
1. Reseptor
2. Layar
3. Tombol pengatur
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766836450.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : elektrik
Cara penggunaan  : benih/biji direndam dalam air selama 24 jam, lalu reseptor pada EC meter dimasukkan ke dalam wadah yang merendan benih/biji tersebut, lalu hasilnya dapat dilihat pada EC meter.



9.      Pinset
Text Box: Keterangan :
1. Penjepit
2. Pegangan 
Description: C:\Users\Computer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\1457766876164.jpg
(Dokumen Pribadi, 2016)
Sifat                      : portabel
Sumber energi       : manual/non elektrik
Cara penggunaan  : benih/objek yang ukurannya sangan kecil dapat diambil dengan pinset dengan menjepit benih/objek tersebut dengan pinset.

b.      Pembahasan
Alat-alat teknologi benih digolongkan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh (bak perkecambahan, cawan petri dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, timbangan elektrik, magnifier/lup dan sieves/ayakan), alat pengujian kadar air (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, moisture tester tipe Dickey-John, oven, grinder, mortar dan penumbuk, cawan porselin dan desikator) dan alat lain yang tidak terkategori dalam empat golongan sebelumnya (refrigerator, termohigrometer, hand counter, grain counter, gelas beker, gelas ukur, EC meter, pinset dan scalpel).
1.      Alat pengambilan contoh
Seed trier tipe probe digunakan untuk mengambil contoh benih padi, gandum, mustard, bawang dan biji-bijian lain dari karung (Indosaw, 2014). Seed trier tipe probe mempunyai beberapa lubang yang berfungsi untuk menampung biji dari karung. Pegangan pada seed trier tipe probe dapat digunakan untuk mengatur jumlah biji yang diinginkan (sedikit/banyak) dengan memutar pegangannya.seed trier tipe probe mempunyai ujung yang runcing dan badan seed trier tipe probe berbentuk tabung. Seed trier tipe probe lebih sering digunakan untuk mengambil benih di dalam gudang penyimpanan.seed trier tipe probe mempunyai kelebihan yaitu dapat mengatur jumlah biji yang masuk dengan mengatur lubang seed trier (Moline, 1985). Adapun kekurangannya yaitu biji yang diambil lebih sedikit dibandingkan pengambilan menggunakan seed trier tipe nobe.
Seed trier tipe nobe adalah nama yang diberikan oleh bapak pengujian benih, Fredrick Nobbe. Seed trier ini dibuat dalam dimensi yang berbeda sesuai dengan berbagai jenis biji. Seed trier tipe nobe mempunyai ujung runcing dan berupa tabung saat dekat dengan pegangan. Seed trier tipe nobe cukup panjang dan kecil sehingga cocok untuk pengambilan sampel benih dalam jumlah yang tidak terlalu besar (Anonim, 2010). Seed trier tipe nobe mempunyai keunggulan berupa jumlah biji yang dapat diambil lebih banyak dibandingkan dengan seed trier tipe probe. Adapun kekurangannya yaitu biji mudah jatuh karena lubang seed trier tipe nobe besar.
Seed devider ini dibuat memenuhi persyaratan F.CI. dan B.I.S. Komponen alat ini dibuat tanpa penyambungan agar memberikan kelancaran saat biji masuk. Hal ini juga untuk mengurangi biji rusak. Bagian penampung biji terbuat dari kuningan agar tidak berkarat (Anonim, 2012). Kelebihan alat ini yaitu dapa membagi sampel benih menjadi beberapa bagian sama banyak. Kekurangan alat ini yaitu sulit untuk mambagi benih yang seukuran.
2.      Alat pengujian daya tumbuh
Bak perkecambahan baik yang plastik maupun seng merupakan sebuah wadah berbentuk kotak. Akan tetapi, bak perkecambahan seng empunyai tutup sedangkan bak perkecambahan plastic tidak mempunyai tutup. Kelebihan bak perkecambahan adalah mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan petridish dan media tanam yang digunakan dapat didaptkan dengan mudah murah. Kekurangan bak perkecambahan adalah sulit digunakan untuk pengujian yang steril karena sampel yang digunakan cukup banyak dan bentuknya yang besar.
Cawan petri merupakan sebuah wadah yang terbuat dari kaca bening yang berbentuk bulat dan dilengkapi tutup. Cawan petri mempunyai keunggulan yaitu ukurannya yang kecil sehingga tidak memakan tempat dan lebih mudah digunakan di laboratorium serta dapat digunakan untuk percobaan yang membutuhkan keadaan steril. Adapun kekurangannya adalah mudah pecah karena terbuat dari kaca dan mempunyai ruang tmbuh yang sempit.\
Germinator ada yang elektrik dan non elektrik. Germinator elektrik berukuran cukup besar dan menyerupai refrigerator, seangkan germinator non elektrik berupa sebuah rak-rak yang terbuat dari kaca dan mempunyai penutup. Kelebihan germinator yaitu dapat menciptakan kondisi yang steril serta mempunyai pengatur suhu. Adapun kekurangan germinator adalah pencahayaan pada germinator tidak bisa dikontrol.
3.      Alat pengujian kemurnian benih
Purity desk merupakan alat pengujian kemurnian benih yang berbentuk kotak dan terbuat dari kayu, serta dilengkapi laci benih. Pada bagian atas purity desk terdapat kaca yang dibawahnya akan diberi sinar untuk mengetahui benih yang bagus dan tidak bagus. Kelebihan purity desk adalah pengujian dapat dilakukan dengan mudah karena hanya menyambungkan ke arus listrik dan mengamati hasilnya. Adapun kekurangannya adalah slot untuk menyambungkan ke arus listrik, bukan slot pada umumnya sehingga memerlukan bantuan alat lain.
Timbangan elektrik berbentuk kotak dan mempunyai tempat untuk meletakkan benih dibagian atas, serta dilengkapi layar yang menunjukan hasil penimbangan. Kelebihan timbangan elektrik adalah pengukuran yang dihasilkan lebih akurat karena bersifat kuantitatif dan terdapat angka digital di layar. Adapun kekurangannya adalah terlalu peka dengan keadaan sekitar sehingga dapat mempengaruhi hasil.
Magnifier/lup merupakan alat untuk memperbsar ukuran benih yang terdiri dari lensa yang berbentuk bulat dan pegangan. Kelebihan alat ini adalah dapat memperjelas morfologi benih. Adapun kekurangannya adalah perbesaran yang dapat digunakan hanya sampai batas tertentu.
Sieves/ayakan adalah alat untuk memisahkan benih dengan benda lainyang tidak diinginkan. Biasanyan ayakan berbentuk bulat dan mempunyai lubang-lubang kecil di tengahnya. Kelebihan ayakan adalah benih yang diinginkan dapat seragam. Adapun kekurangan alat ini adalah prosesnya lama dan membutuhkan banyak tenaga.
4.      Alat pengujian kadar air
Moisture tester tipe kett berbentuk seperti teko yang mempunyai lubang dibagian atas sebagai tempat untuk meletakkan benih. Moisture terter hanya dapat digunakan untuk mengukur kadar air pada jagung, kedelai, gandum, kcang hijau dan padi. Kelebihan moisture tester tipe kett adalah pengukuran dapat dilakukan dengan cepat. Kekurangan moistur tester tipe kett terbatas pada beberapa komoditas saja dan perlu dilakukan kalibrasi.
Moistur tester tipe Juscon berbentuk kotak dan mempunyai knop pemutar untuk membuka wadah biji, serta dilengkapi tombol pengatur. Moistur tertsr tipe juscon juga hanya terbatas pada beberapa komoditas saja. Kelebihan moisture tester tipe Juscon adalah pengukuran dapat dilakukan dengan cepat. Kekurangan moistur tester tipe Juscon terbatas pada beberapa komoditas saja dan perlu dilakukan kalibrasi.
Moistur tester tipe Dickey-John merupakan moistur yang paling banyak digunakan di pabrik. Hal ini dikarenakan moisture tester tipe ini lebih fleksibel dan mempunyai komoditas yang bisa diuji lebih banyak. Pada moistur tester tipe ini mempunyai reseptor dibagian dalam dan cepat dalam pengukuran kadar air. Kekurangan moistur tester tipe Dickey-John terbatas pada beberapa komoditas saja dan perlu dilakukan kalibrasi.
Grinder yaitu alat yang digunkan untuk menghancurkan benih. Grinder harus dipasanng pada suatualas, seperti meja. Grinder mempunyai alat pengayuh yang digunakan untuk menghaluskan benih. Kelebihan grinder adalah benih apapun dapat dihancurkan. Kekurangannya adalah butuh energi yang besar untuk menghancurkan benih yang keras dan besar.
Mortar merupakan mangkuk kecil yang terbuat dari porselin dan mempunyai cekungan ditengahnya. Sedangkan penumbuk berbentuk tabung yang digunakan untuk menghancurkan benih atau objek. Kelebihan mortar dan penumbuk adalah benih dapat dihaluskan sesuai kebutuhan. Kekurangannya adalah mudah pecah dan butuh waktu lama untuk menghauskan.
Cawan porselin berbentuk eperti mangkuk yang mempunyai tutup. Cawan porselin terbuat dari porselin yang dapat digunakan sebagi wadah untuk dipanaskan di dalam oven. Kelebihan alat ini adalah ukurannya yang kecil sehingga mudah dipindahkan dan than terhadap panas. Adapun kekurangannya adalah mudah pecah.
Desikator terbuat dari kaca bening yang mempunyai penutup. Di bagian penutup diberi karet agar kedap udara. Dibagian dalam desikator terdapat lubang-lubang. Kelebihan alat ini adalah tidak memerlukan energy listrik dan dapat menyerap uap air sehingga memiliki masa yang konstan setelah dikeluarkan dari oven. Kekurangannya adalah penggunaan harus hati-hati karena mudah pecah.
5.      Alat lain yang tidak terkategori dalam empat golongan sebelumnya
Refrigerator adalah tempat penyimpanan benih yang dapat diatur suhunya dan berbentuk kotak. Alat ini membutuhkan energy listrik dan di dalamnya terdapat lampu kecil. Kelebihan alat ini adalah daya tamping banyak, suhu dapat diatur dan dapat mngawetkan benih. Kekurangannya adalah listrik yang digunakan cukup besar dan gas Freon yang digunakan dapat merusak ozon.
Termohigrometer berbentuk bulat dengan dua jarum di dalamnya yang dilengkapi beberapa skala. Jarum biru menunjukan suhu, sedangkan jarum merah menunjukkan kelembabanm. Kelebihan termohigrometer adalah dapan mengukur suhu dan kelembaban sekaligus, serta mudah dibawa. Kekurangan alat ini adalah skalanya bukan digital sehingga pembacaan hasil tidak akuran dan kualitatif.
Hand counter berbentuk bulat kecil dengan tombol penghtung dibagian atas, serta terdapat layar tempat hasil penghitungan. Kelebihan alat ini adalah mudah digunakan dan murah. Kekurangan alat ini adalah membutuhkan waktu yang lama jika untuk menghitung benih dalam jumlah banyak.
Grain counter berbentuk kotak dan terdapat tempat benih dibagian atas. Kecepatan penghitungan dapat diatur dan dilengkapi layar LCD yang dilindungi oleh selubung piringan logam. Kelebihan alat ini adalah dapat mengitung benih sesuai yang dikehendaki, cepat dan akurat. Kelemahannya adalah bebrapa wadah hanya untuk komoditas tertentu saja.
Gelas beker merupakan sebuah tabung yang tidak mempunyai tutup. Pada mulut tabung terdapat mulut penuang dan beberapa terdapat skalanya. Kelebihan alat ini adalah terdapat berbagai ukuran gelas beker. Kekurangannya adalah skala pada gelas beker dianjurkan tidak untuk menghitung larutan karena kurang teliti.
Gelas ukur merupakan sebuah tabung yang tidak mempunyai tutup. Pada mulut tabung terdapat mulut penuang dan beberapa terdapat skalanya. Kelebihan alat ini adalah dapat digunakan untuk menakar suatu larutan karena lebih teliti dari gelas beker. Kekurangannya adalah mudah pecah.
EC meter (Electro Conductivity Meter) merupakan alat pengukur daya hantar listrik yang dapat mendeteksi kebocoran benih. Alat ini mempunyai reseptor yang berbentuk tabung dan alat pengatur yang berbentuk kotak. Pada alat pengatur terdapat layar dan tombol untuk pengaturan saat penggunaan alat. Kelebihan alat ini adalah reseeptornya panjang, sedanngkan kekurangannya yaitu alat ini masih mahal.
Pinset merupakan sebuah besi kecil yang yang terdapat capit dibagian ujungnya. Kelebihan alat ini adalah dapat mengambil benda yang kecil, sedangkan kekurangannya adalah pengambilan benih kecil umumnya hanya dapat dilakukan satu per satu. Skalpel adalah sebuah besi yang mempunyai mata pisau diujungnya. Kelebihan alat ini adalah dapat menyayat untuk lokasi yang sulit dijangkau atau hanya untuk sayatan kecil.

V.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat-alat teknologi benih dikelompokkan menjadi alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh (bak perkecambahan, cawan petri dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, timbangan elektrik, magnifier/lup dan sieves/ayakan), alat pengujian kadar air (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, moisture tester tipe Dickey-John, oven, grinder, mortar dan penumbuk, cawan porselin dan desikator) dan alat lain yang tidak terkategori dalam empat golongan sebelumnya (refrigerator, termohigrometer, hand counter, grain counter, gelas beker, gelas ukur, EC meter, pinset dan scalpel) yang mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. http://agritech.tnau.ac.in/seed/Seed_seedsampling.html. Diakses pada 16 Maret 2016.

Anonim. 2012. http://www.coffeelabequipment.com. Diakses pada 16 Maret 2016.

Hutami, S., Mariska, I., dan Supriati, Y. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas benih. Jurnal Agro Biogen 2(2):25-28.

Indosaw. 2014. Agriculture product seed laboratory equipments. http://www.indosaw.com/seed-lab-equipments1.html. Diakses pada 16 Maret 2016.

Justice. 1990. Prinsip praktek penyimpanan benih. CV. Rajawali, Jakarta.

Moline, W.J. 1985. Seed sampling techniques. Extention Bulletin, Michigan State University.

Schmidt, L. 2007. Tropical forest seed. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, New York.

Sutopo, L.1984. Teknologi benih. CV. Rajawali, Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Praktikum Teknologi Benih Acara 5 Besar Benih, Pengaruhnya pada Kecepatan Berkecambah, Pemunculan dan Pertumbuhan Bibit

ACARA V BESAR BENIH, PENGARUHNYA PADA KECEPATAN BERKECAMBAH, PEMUNCULAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT Abstraksi Praktikum Dasar-Dasar Tekno...